SEMARANG, semarangnetwork.com - Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menandatangani dan menerima hasil pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap I 2023.
Program TMMD tahun ini telah membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Sejumlah pembangunan infrastruktur dan program pemberdayaan masyarakat direalisasikan di Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen.
Dandim 0733/Kota SemarangLetkol Inf Rahmad Saerodin menyampaikan, sejak sebulan lalu pihaknya bersama masyarakat gotong royong melakukan pembangunan fisik dan non fisik. Program tersebut untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di Kota Semarang.
Pembangunan fisik berupa perbaikan jalan, talud, saluran, pavingisasi, dan bedah rumah. Sementara pembangunan non fisik dengan memberikan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan mengenai kesehatan, pertanian, umkm, dan wawasan kebangsaan.
“Untuk bedah rumah ada 15 unit dan masih berlangsung sementara pavingisasi juga masih kurang 170 meter dari total panjang akses desa 400 meter,” katanya usai Penutupan TMMD Tahap I 2023 di Ruang Lokakrida, Balai Kota Semarang, kemarin.
Sementara itu Hevearita mengapresiasi Kodim 0733 atas program yang bersinergi dengan pemerintah. Pihaknya akan menyelesaikan kekurangannya yang belum tuntas lantaran keterbatasan anggaran.
“Keseluruhannya sudah diselesaikan dengan baik. Semoga nanti menjadi penggerak untuk mengatasi kemiskinan di Kota Semarang,” harapnya.
Mbak Ita menjelaskan, meskipun Ibu Kota Jateng tidak terlalu tinggi, ia berkomitmen untuk menurunkan bahkan dinihilkan. Sebab pengentasan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas presiden yang targetnya nol pada 2024 mendatang. Ia berharap dengan adanya TMMD menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi khususnya di Kelurahan Wonoplumbon, Kecamatan Mijen.
“Ada pemberdayaan pertanian urban farming, pembekalan, pendampingan, bazar Pak Rahman, ini supaya mendongkrak perekonomian di Mijen yang pada dasarnya berupa pertanian,” pungkasnya.***