REMBANG – Puluhan kakek nenek, berusia antara 70-an hingga 80-an tahun nampak bahagia. Pasalnya, mereka telah menyelesaikan pembelajaran di sekolah lansia dan diwisuda di Sanggar Budaya Kompleks amuseum RA Kartini Rembang, Rabu (29/11/2023).
Sekertaris Pokja BKKBN Provinsi Jawa Tengah Muh Wahib Wahab menuturkan, sekolah lansia di Rembang sudah dimulai sejak 2022. Sekolah tersebut merupakan program dari BKKBN, untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat (Smart).
“Materi yang diperoleh dari sekolah lansia yaitu, seputar tujuh dimensi lansia tangguh dan juga materi perawatan jangka panjang,” jelasnya.
Dijelaskan, tujuh dimensi lansia tangguh tersebut, meliputi dimensi spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional dan vokasional, dan lingkungan.
Wahib menyampaikan, metode pembelajaran di sekolah lansia adalah bermain. Kemudian, dilengkapi dengan senam dan materi kerohanian dan keterampilan, agar lansia bisa mandiri secara ekonomi.
Ketika diwisuda, lanjutnya, lansia tersebut memiliki tiga gelar, yakni S1, S2, dan S3. S1 artinya mandiri untuk dirinya sendiri, S2 lansia berguna untuk keluarga. Selanjutnya, S3 lansia itu masih bisa berguna bagi masyarakat.
Ketua TP PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz, mengaku bangga terhadap 30 wisudawan yang telah belajar dan aktif di sekolah lansia selama setahun. Sehingga, diharapkan mereka dapat menjadi contoh dan motivasi bagi generasi yang lebih muda.
“Melihat panjenengan (lansia) diwisuda, pasti yang lain bersemangat. Usia rata-rata orang Indonesia 74 tahun, melihat panjengan bisa 90 (tahun), anak- anak muda bisa bersemangat juga, karena semangat hidup panjenengan,” tuturnya.
Wisudawan lansia Zainudin Ja’far memuturkan, proses penuaan itu pasti. Hal itu tentu membuat penurunan aktivitas, karena kemampuan fisik dan lainnya. Dengan masuk di sekolah lansia, dia mengaku bisa tetap menjadi manusia yang produktif dan mandiri.
“Jika tujuh dimensi dikuasai, insyaallah umur panjang dan sehat di usia sekarang ini. Itu yang kita harapkan sebagai lansia, masih bisa produktif dan berguna untuk masyarakat,” tuturnya.**