
KABUPATEN PEKALONGAN – Untuk membuka akses ke wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, perbaikan jembatan yang rusak akan dipercepat.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia, Dody Hanggodo, saat meninjau fasilitas umum, termasuk jalan dan jembatan yang rusak, akibat banjir bandang dan tanah longsor di Petungkriyono, Rabu (29/1/2025).
Menteri Dody menuturkan, perbaikan dua jembatan menjadi sasaran prioritas, yaitu Jembatan Dranan yang menjadi jembatan penghubung antardesa, dan Jembatan Tembelan yang merupakan akses utama masyarakat setempat ke Kajen melalui Kecamatan Doro.
“Kami akan upayakan secepatnya untuk perbaikan (jembatan) di Petungkriyono. Hari ini kondisinya berkabut, besok kalau sudah cerah tim kami akan meninjau seperti apa kerusakan yang terjadi. Kalau untuk jembatan bailey sudah siap, namun kendala adalah cuaca yang sampai saat ini belum baik, sehingga alat berat belum bisa masuk,” tutur Dody.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, menjelaskan, terdapat sekitar 13 jembatan yang rusak disebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor, pada Senin (20/1/2025). Akibatnya, delapan dusun di wilayah Petungkriyono terisolasi.
“Karena cuaca belum baik, Tim Kementerian PU akan meninjau kembali, dan akan mendatangkan alat berat dengan kapasitas yang lebih besar. Untuk pembangunan jembatan bailey juga sudah siap, (itu) menunggu kondisi cuaca aman, pembangunan jembatan akan segera dilaksanakan dengan dibantu oleh Tim gabungan dan juga TNI dan Polri,” ujar Yulian.
Sebagai informasi, bencana banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pekalongan, menyusul hujan lebat pada Senin (20/01/2025). Bencana tersebut menimbulkan korban jiwa sebanyak 25 orang, dan korban luka 13 orang. Selain itu, sejumlah bangunan dan rumah warga rusak, sejumlah ruas jalan terputus, dan jembatan ambruk. Kerugian material akibat bencana di Kabupaten Pekalongan diperkirakan mencapai Rp83 miliar.
Jembatan Darurat
Di Batang, pemerintah setempat membangun jembatan darurat di atas Kali Belo. Jembatan penghubung Kecamatan Tersono dengan Bawang tersebut menggantikan sementara jembatan asli, yang terputus akibat terjangan banjir pada medio Januari 2025.
“(Hal) yang terpenting, (adalah) jembatan darurat itu bisa memudahkan akses penyeberangan warga dua kecamatan tersebut,” beber Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Batang, Puji Setyowati, saat ditemui di kantornya, Kamis (30/1/2025).
Ditambahkan, BPBD bersama Dinsos dan perusahaan sekitar, telah menyalurkan bantuan logistik, baik pangan maupun nonpangan, kepada warga terdampak banjir bandang.
Terpisah, Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang, Endro Suryono, menuturkan, pembangunan jembatan darurat telah mencapai 45 persen. Targetnya, permbangunan jembatan selesai dalam dua pekan, sehingga dapat dilintasi warga setempat untuk beraktivitas.
“Insyaallah pekan depan sudah bisa dilewati kendaraan pribadi, dengan tonase tidak lebih dari tiga ton. Hal yang penting, jembatan darurat ini untuk membantu akses pendidikan, kesehatan, karena jadi penghubung puskesmas dan sekolahan,” tegasnya.
Terkait anggaran, Endro menegaskan, khusus jembatan darurat Kali Belo, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp80 juta dari pos Belanja Tak Terduga (BTT).
“Bahannya dari baja semua, prosesnya sudah sampai ke pengelasan dan penguatan rangka bawah. Diperkirakan untuk pembangunan jembatan sepanjang 40 meter akan dimulai Januari 2026, dengan anggaran Rp9 miliar,” tegasnya.
Penulis: Siti Kholidah, Kontributor Kab Pekalongan dan Heri, Kontributor Batang
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng
Accessibility Tools
Increase Text
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Jl. Pahlawan No.9, Mugassari, Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50249
Telp:024-8415548, 8453676
Fax:024-8311266
Email:[email protected]
https://jatengprov.go.id/beritadaerah/buka-akses-wilayah-terdampak-banjir-perbaikan-jembatan-jadi-prioritas/