Sedang mencari surat-surat pendek yang mudah dihafal untuk menjalankan rukun sholat wajib? Perlu diketahui, surat pendek Al-Quran sebenarnya tidak banyak. Namun, ada beberapa surat atau surah pendek yang masih tergolong mudah dihafal, terutama bagi pemula.
Bila mencari surat-surat pendek yang mudah dihafal ini, kamu bisa langsung baca beberapa pilihannya di bawah ini!
Surat-surat, atau surah-surah, pendek dalam Al-Quran biasanya dapat ditemukan dalam Juz Amma. Utamanya, kalau mencari surat-surat pendek, juz 30 menjadi posisi pencarian awalnya.
Kebanyakan, surat-surat pendek ini berlokasi secara berurutan. Namun, tidak semua surat-surat pendek tersebut mudah dihafal. Di bawah ini, terdapat contoh surat-surat pendek yang cenderung lebih mudah dihafal dan bisa dipelajari. Berikut daftar surat-surat pendek tersebut.
Memiliki arti ‘pembukaan’ dan memang menjadi pembuka dalam Al-Quran adalah surat Al-Fatihah.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Bismillaahir-raḫmaanir-rahiim. Al hamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid-diin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinas siraatal mustaqiim. Siraatalladziina an’amta ‘alaihim gairil magdhubi ‘alaihim wa lad dhaalliin.
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Mahapengasih, Mahapenyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah, kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah, kami mohon pertolongan. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Q.S. Al-Fatihah: 1–7)
Kemudian, diikuti salah satu di antara surat-surat pendek yang sering dibaca, yakni An-Nas yang berarti ‘manusia’.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
Qul a’uzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min sharril was waasil khannaas. Al lazii yuwas wisu fii suduurin naas. Minal jinnati wan naas.
Artinya: “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia, raja manusia, sembahan (Ilah) manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia, dari golongan jin dan manusia.’” (Q.S. An-Nas: 1–6)
Baca juga: Doa Turun Hujan: Arab, Latin, dan Artinya – Inspirasi Shopee
Untuk urutan surat pendek berikutnya, ada Al-Falaq yang berarti waktu subuh.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Qul a’uzuu bi rabbil-falaq min sharri ma khalaq wa min sharri ghasiqin iza waqab wa min sharrin-naffaa-thaati fil ‘uqad wa min shar ri haasidin iza hasad
Artinya: “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang Menguasai Subuh dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.’” (Q.S. Al Falaq: 1–5)
Surat pendek Juz 30 selanjutnya adalah Al-Ikhlas yang sesuai namanya berarti ‘ikhlas’.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwal laahu ahad Allah hus-samad lam yalid wa lam yoolad wa lam yakul-lahu kufuwan ahad.
Artinya: “Katakanlah, ‘Dia-lah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.’” (Q.S. Al-Ikhlas: 1–4)
Berkisah tentang Abu Lahab, Al-Lahab menjadi surat Juz Amma lainnya.
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ
Tabbat yadaa abii lahabiw wa tabb. Maa agnaa ‘anhu maaluhuu wa maa kasab. Sayaslaa naaran dzaata lahab. Wamra’atuhuu, hammaalatal hatab. Fii jiidihaa hablum mim masad.
Artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka). (Begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya, ada tali dari sabut yang dipintal.” (Q.S. Al-Lahab: 1–5)
Selanjutnya, dalam daftar surat-surat pendek Al-Quran, terdapat yang berarti ‘pertolongan’, yaitu An-Nasr.
اِذَا جَآءَ نَصۡرُ اللّٰهِ وَالۡفَتۡحُۙ وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَاسۡتَغۡفِرۡهُ ؔؕ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
Iza jaa a nas rullahi walfath. Wa ra aitan naasa yadkhuluuna fii diinil laahi afwaja. Fa sab bih bihamdi rabbika was taghfir, innahu kaana tawwaba.
Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Singguh, Dia Mahapenerima taubat.” (Q.S. An-Nasr: 1–3)
Baca Juga: Keutamaan Surat Al Waqiah dan Doa Setelah Membaca Surat Al Waqiah
Selain itu, Al-Kafirun, dengan arti yang jelas ‘orang-orang kafir’, juga masuk dalam surat-surat pendek.
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Qul yaa ayyuhal kaafiruun. Laa a‘budu maa ta‘buduun. Wa laa antum ‘aabiduuna maa a‘bud. Wa laa ana ‘aabidum maa ‘abattum. Wa laa antum ‘aabiduuna maa a‘bud. Lakum diinukum wa liya diin.
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah. Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Untukmu, agamamu, dan untukku, agamaku.” (Q.S. Al-Kafirun: 1–6)
Untuk pilihan lainnya, Al-Kautsar, dengan arti ‘nikmat yang berlimpah’, termasuk salah satu surat terpendek dalam Al-Quran.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Innaa a’ thoinaakal kautsar. Fa solli lirabbika wan har. Inna syaani ‘aka huwal abtar.
Artinya: “Sesungguhnya, Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dari itu, dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya, orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” (Q.S. Al-Kautsar: 1–3)
Sebagai salah satu surat-surat pendek Al-Quran, Al-Ma’un merupakan lafadz yang judulnya berarti ‘barang-barang berguna’.
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
Ara’aital ladzii yukadzdziibu bid diin. Fadzaalikal ladzii yadu‘ul yatiim. Wa laa yahudhdhu ‘alaa tha‘aamil miskiin. Fawailul lil musalliin. Alladziina hum ‘an salaatihim saahuun. Alladziina hum yurā’uun. Wa yamna‘uunal maa‘uun.
Artinya: “Tahukah kamu, (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin. Celakalah orang-orang yang melaksanakan sholat, (yaitu) yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat riya, dan enggan (memberi) bantuan.” (Q.S. Al-Ma’un: 1–7)
Baca juga: Ayat Seribu Dinar Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya
Berikutnya, ada Al-Quraisy, salah satu di antara surat-surat pendek yang membahas orang-orang Quraisy.
لِإِيْلٰفِ قُرَيْشٍ إِلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَآءِ وَالصَّيْفِ فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِ الَّذِىٓ أَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ وَءَامَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ
Li iilaafi quraiisy. Lilaafihim rihlatasy syitaa i wash shoiif. Falya’ buduu robba haadzal baiit. Alladzii ath’ amahum minjuu ‘iw wa aamanahum min khouf.
Artinya: “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan panas, hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah) yang telah memberi makanan mereka dari kelaparan dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.” (Q.S. Al-Quraisy: 1–4)
Setelah surat-surat pendek di atas, ada juga Al-Fil yang menceritakan Perang Gajah secara singkat.
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
A lam tara kaifa fa’ala rabbuka bi’ash haabil-fiil. A lam yaj’al kaidahum fii tadlliil. Wa arsala ‘alaihim thairan abaabiil. Tarmiihim bihijaaratim min sijjiil. Faja‘alahum ka‘ashfim ma’kuul.
Artinya: “Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia? Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (Q.S. Al-Fil: 1–5)
Menjelaskan tentang “pengumpat”, Al-Humazah menjadi alternatif dari surat-surat pendek yang mudah dihafal.
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ
Wailul likulli humazatil lumazah. Alladzii jama‘a maalaw wa ‘addadah. Yahsabu anna maalahuu akhladah. Kallaa layumbadzanna fil-huthamah. Wa maa adraaka mal-huthamah. Naarullaahil muuqadah. Allatii taththali‘u ‘alal af’idah. Innahaa ‘alaihim mu’sadah. Fī ‘amadim mumaddadah.
Artinya: “Celakalah setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia mengira hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. Dan tahukah engkau apa (neraka) Hutamah itu? (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka, (yakni) dalam tiang-tiang yang panjang.” (Q.S. Al-Humazahl: 1–9)
Baca juga: Bacaan Ayat Kursi Arab, Latin, dan Artinya
Sebagai salah satu surat terpendek, Al-Asr, yang berarti ‘masa’, menjadi opsi untuk hafalan lainnya.
وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Wal ‘asr. Innal insana lafi khusr. Illallazina amanu wa ‘amilus salihati wa tawasau bil-haqqi wa tawasau bis sabr.
Artinya: “Demi masa, sesungguhnya, manusia berada dalam kerugian, melainkan (orang-orang) yang beriman, dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.” (Q.S. Al-Asr: 1–3)
Di antara surat-surat pendek Juz 30, ada pula At-Takasur yang berarti ‘bermegah-megahan’.
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ
Alhaakumut takaasur. Hattaa zurtumul maqaabir. Kallaa saufa ta‘lamuun. Summa kallaa saufa ta‘lamuun. Kallaa lau ta‘lamuuna ‘ilmal-yaqiin. Latarawunnal-jahiim. Summa latarawunnahaa ‘ainal-yaqiin. Summa latus’alunna yauma’idzin ‘anin-na‘iim.
Artinya: “Berbangga-bangga dalam memperbanyak (dunia) telah melalaikanmu sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu). Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya). Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Sekiranya, kamu mengetahui dengan pasti, (niscaya kamu tidak akan melakukannya). Pasti kamu benar-benar akan melihat (neraka) Jahim. Kemudian, kamu pasti benar-benar akan melihatnya dengan ainul-yaqin. Kemudian, kamu pasti benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).” (Q.S. At-Takasur: 1–8)
Dengan sedikit membicarakan tentang Hari Kiamat, salah satu surat-surat pendek selanjutnya adalah Al-Qari’ah.
اَلْقَارِعَةُۙ مَا الْقَارِعَةُۚ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُۗ يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌۗ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ نَارٌ حَامِيَةٌ
Al qaari’ah. Mal qaari’ah. Wa maa adraaka mal qaari’ah. Yauma yakuunun naasu kal faraasyil mabtsuts. Wa takuunul jibaalu kal ‘ihnil manfuusy. Fa ammaa man tsaqulat mawaaziinuh. Fa huwa fii ‘iisyatir raadliyah. Wa ammaa man khaffat mawaaziinuh. Fa ummuhuu haawiyah. Wa maa adraaka maa hiyah. Naarun haamiyah.
Artinya: “Al-Qāri’ah (hari Kiamat yang menggetarkan). Apakah al-Qāri’ah itu? Tahukah kamu, apakah al-Qāri’ah itu? Pada hari itu, manusia seperti laron yang beterbangan dan gunung-gunung seperti bulu yang berhamburan. Siapa yang berat timbangan (kebaikan)-nya, dia berada dalam kehidupan yang menyenangkan. Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah. Tahukah kamu, apakah (neraka Hawiyah) itu? (Ia adalah) api yang sangat panas.” (Q.S. Al-Qari’ah: 1–11).
Baca Juga: Bacaan Doa Masuk Masjid dalam Bahasa Arab, Latin, & Artinya
Selanjutnya, salah satu di antara surat-surat pendek adalah Al-Adiyat yang artinya ‘berlari kencang’.
وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌۚ وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌۗ اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ
Wal ‘aadiyaati dabhan. Fal muuriyaati qa haa. Fal-mughiiraati shub haa. Fa atsarna bihii naq’aa. Fa wasathna bihii jam’aa. Innal insaana lirabbihii lakanuud. Wa innahuu ‘alaa dzaalika lasyahiid. Wa innahuu lihubbil khairi lasyadiid. A fa laa ya’lamu idzaa bu’tsira maa fil qubuur. Wa hushshila maa fish shuduur. Inna rabbahum bihim yauma’idzil lakhabiir.
Artinya: “Demi kuda-kuda perang yang berlari kencang terengah-engah, yang memercikkan bunga api (dengan hentakan kakinya), yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi sehingga menerbangkan debu, lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh. Sesungguhnya, manusia itu sangatlah ingkar kepada Tuhannya. Sesungguhnya, dia benar-benar menjadi saksi atas hal itu (keingkarannya). Sesungguhnya, cintanya pada harta benar-benar berlebihan. Maka dari itu, tidakkah dia mengetahui (apa yang akan dialaminya) apabila dikeluarkan apa yang ada di dalam kubur dan ditampakkan apa yang tersimpan di dalam dada? Sesungguhnya, Tuhan mereka pada hari itu benar-benar Mahateliti terhadap (keadaan) mereka.” (Q.S. Al-Adiyat: 1–11).
Sebagai opsi surat-surat pendek lain, ada Al-Zalzalah yang membahas kegoncangan di Hari Kiamat.
اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa. Wa akhrajatil ardhu asqaalahaa. Wa qaalal insaanu maa lahaa. Yauma’idzin tuhaddisu akhbaarahaa. Bi’anna rabbaka auhaa lahaa. Yauma’idziy yasdurun naasu asytaataa, liyurau a‘maalahum. Famay ya‘mal misqaala dzarratin khairay yarah. Wa may ya‘mal misqaala dzarratin syarray yarah.
Artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, bumi mengeluarkan isi perutnya, dan manusia bertanya, ‘Apa yang terjadi dengannya (bumi)?’ Pada hari itu, (bumi) menyampaikan berita (tentang apa yang diperbuat manusia di atasnya) karena, sesungguhnya, Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya. Pada hari itu, manusia keluar (dari kuburnya) dalam keadaan terpencar untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatan mereka. Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya.” (Q.S. Al-Zalzalah: 1–8).
Berikutnya, Al-Qadr merupakan salah satu pilihan dalam daftar surat-surat pendek Juz Amma yang memberi penjelasan singkat tentang Lailatul Qadar.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr. Wa maa adraaka maa lailatul qadr. Lailatul qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul malaa’ikatu war ruuhu fīhaa bi’idzni rabbihim min kulli amr. Salaamun hiya hatta mathla‘il fajr.
Artinya: “Sesungguhnya, Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu, apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1–5).
Baca juga: Doa Nabi Yunus dan Cara Mengamalkannya, Lengkap!
Sebagai pilihan hafalan surat-surat pendek lainnya, At-Tin berarti ‘buah tin’ tetapi tidak hanya membahas buah tersebut saja, seperti terlihat di bawah ini.
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سٰفِلِيْنَۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗ اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ
Wat tiini waz zaituun. Wa tuuri siiniin. Wa haadzal baladil amiin. Laqad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim. Summa radadnaahu asfala saafiiliin. Illal ladziina aamanuu wa ‘amilus saalihaati falahum ajrun gairu mamnuun. Famaa yukadzdzibuka ba‘du bid diin. Alaisallaahu bi’ahkamil haakimiin.
Artinya: “Demi (buah) tin dan (buah) zaitun, demi gunung Sinai, dan demi negeri (Makkah) yang aman ini. Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian, kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya. Maka dari itu, apa alasanmu (wahai orang kafir) mendustakan hari Pembalasan setelah (adanya bukti-bukti) itu? Bukankah Allah hakim yang paling adil?” (Q.S. At-Tin: 1–8).
Untuk penutup rekomendasi surat-surat pendek yang mudah dihafal, ada Al-Insyirah dengan artinya ‘melapangkan’.
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
Alam nasyrah laka sadrak. Wa wadha‘naa ‘anka wizrak. Alladzii anqadha dzahrak. Wa rafa‘naa laka dzikrak. Fa’inna ma‘al ‘usri yusraa. Inna ma‘al ‘usri yusraa. Fa idzaa faragta fansab. Wa ilaa rabbika fargab.
Artinya: “Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Nabi Muhammad), meringankan beban (tugas-tugas kenabian) darimu yang memberatkan punggungmu, dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu? Maka dari itu, sesungguhnya, beserta kesulitan, ada kemudahan. Sesungguhnya, beserta kesulitan, ada kemudahan. Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmu, berharaplah!” (Q.S. Al-Insyirah: 1–8).
Demikian pilihan surat-surat pendek Al-Quran yang mudah dihafal. Dengan informasi ini, kamu bisa memulai perjalanan menghafal Al-Quran dengan surat-surat pendek untuk menggunakannya dalam sholat.
Namun, tentu masih ada beberapa surat pendek lain dalam Al-Quran yang mungkin lebih mudah dihafal menurut kamu. Jika ingin mencari surat pendek lengkap, kamu bisa menemukannya langsung dalam Al-Quran atau Juz Amma.
Agar lebih khusyuk dalam menghafal serta membaca surat-surat pendek, Sobat Shopee bisa membeli Al-Quran ataupun Juz Amma cetak. Eits, tak perlu repot mencarinya, semua perlengkapan ibadah, termasuk Al-Quran dan Juz Amma, bisa kamu temukan di Shopee.
Di Shopee, kamu dapat belanja berbagai produk dengan harga terjangkau dan promo menarik, seperti gratis ongkir, diskon spesial, hingga potongan harga live shopping!
Secara praktis, kamu juga bisa beli produk di official store dengan berbagai pilihan metode pembayaran, seperti transfer bank, COD, atau ShopeePay.
Jadi, apa kamu siap menghafal surat-surat pendek dalam Al-Quran atau Juz Amma? Jangan tunggu-tunggu lagi, yuk lengkapi kebutuhan ibadah ini di Shopee sekarang juga!
https://shopee.co.id/inspirasi-shopee/surat-surat-pendek/
