menu
Inflasi 1,27%, Rembang Siapkan Antisipasi Hadapi Nataru
Inflasi 1,27%, Rembang Siapkan Antisipasi Hadapi Nataru
REMBANG – Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang, inflasi year on year (YoY) di Kabupaten Rembang pada November 2024 tercatat sebesar 1,27 persen. Angka ini menunjukkan

REMBANG – Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang, inflasi year on year (YoY) di Kabupaten Rembang pada November 2024 tercatat sebesar 1,27 persen. Angka ini menunjukkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,43 pada November 2023 menjadi 109,81 pada November 2024, menurut rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang.

Kepala BPS Kabupaten Rembang, Jubaedi menjelaskan, inflasi ini dipengaruhi oleh kenaikan harga hampir di seluruh kelompok pengeluaran, meskipun ada deflasi pada beberapa kelompok. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,07 persen, sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki mengalami inflasi 2,10 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,78 persen, dan kelompok perlengkapan rumah tangga serta pemeliharaan rutin meningkat 1,76 persen. Sementara itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mengalami penurunan harga sebesar 5,37 persen.

Menurutnya, ada 247 paket komoditas yang dipantau untuk melihat perkembangan harga. Pemilihan komoditas tersebut berdasarkan pada nilai konsumsi yang signifikan, atau barang signifikan tetapi kurang esensial.

“Komoditas yang paling berkontribusi terhadap inflasi adalah bawang merah dengan andil 0,1867 persen, tomat 0,09 persen, dan ikan bandeng 0,029 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah udang -0,04 persen, cabai rawit -0,02 persen, dan cumi-cumi -0,019 persen,” ujar Jubaedi, saat dihubungi Selasa (3/12/2024).

Untuk itu, lanjut Jubaedi, pihaknya mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan mengupayakan pengendalian inflasi, terutama untuk barang-barang pokok.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Rembang, M Mahfudz menyatakan, ketersediaan stok menjadi faktor penting dalam menekan inflasi.

“Komoditas yang mengalami kenaikan harga paling menonjol adalah bawang merah dan tomat. Menjelang Nataru, permintaan dipastikan meningkat, sehingga Pemkab akan memastikan ketersediaan stok pangan,” jelas Mahfudz.

Namun, imbuhnya, Mahfudz mengingatkan, jika ketersediaan stok juga dipengaruhi oleh faktor cuaca. Hujan dengan intensitas tinggi dapat memengaruhi hasil pertanian, yang dapat berdampak pada ketersediaan barang.

“Kami akan terus memantau stok kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas). Jika stok tidak mencukupi, kami akan berkoordinasi dengan distributor, dan jika diperlukan dengan sektor terkait, seperti Bulog, untuk menjaga pasokan pangan,” imbuhnya.

Mahfudz menambahkan, pekan depan akan digelar rapat koordinasi lintas sektor untuk membahas langkah-langkah antisipasi menghadapi Nataru, khususnya mengenai ketersediaan Kepokmas.

“Kami berharap, target inflasi di bulan Desember dapat dijaga pada kisaran 2,5 persen ±1 persen, dengan batas maksimal 3,5 persen dan minimal 1,5 persen,” tandasnya.

Penulis: Mifta Rembang
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng

Accessibility Tools

Increase Text
  • Decrease TextDecrease Text
  • GrayscaleGrayscale
  • High ContrastHigh Contrast
  • Negative ContrastNegative Contrast
  • Light BackgroundLight Background
  • Links UnderlineLinks Underline
  • Readable FontReadable Font
  • Reset Reset
  • Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    Jl. Pahlawan No.9, Mugassari, Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50249

    Telp:024-8415548, 8453676

    Fax:024-8311266

    Email:ppid@jatengprov.go.id

    https://jatengprov.go.id/beritadaerah/inflasi-127-rembang-siapkan-antisipasi-hadapi-nataru/