SEMARANG – Kota Semarang sebagai kota metropolitan menghadapi permasalahan yang sangat kompleks dan butuh penanganan yang komprehensif.
Hal itu disampaikan Ketua Harian Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang Prof Sudharto P Hadi, Kamis 19 September 2024.
Berbagai permasalahan di Kota Semarang meliputi banjir, rob, pengambilan air tanah yang masif, pengelolaan sampah, kemacetan lalu lintas, dan lainnya.
Untuk itu dibutuhkan sebuah invovasi yang bisa menjadi kunci penting bagi setiap kepala daerah yang menakhodai Kota Semarang.
"Hari ini kita mengundang Mas Yoyok dan Mas Joko, tanggal 26 kita akan mengusung paslon Mbak Agustina dan Pak Iswar. Kita akan sama-sama mendengar bagaimana komitmennya atau visi ke depan dan komitmennya dengan DP2K," terang mantan Rektor Undip ini.
Dijelaskan, DP2K memiliki tugas memberikan pertimbangan tentang pembangunan Kota Semarang.
Karenanya setiap memasuki Pilkada, setiap pasangan calon walikota-wakil walikota diundang untuk memaparkan visi misi mereka.
“Kita akan sama-sama mendengar bagaimana komitmennya atau visi ke depan dan komitmennya dengan DP2K," ujar Guru Besar Manajemen Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro tersebut.
Yoyok Sukawi menerangkan jika paslon Yoyok Joss sendiri mengusung visi Terwujudnya Kota Semarang sebagai Kota Metropolitan yang Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan dengan Semangat Kolaboratif dalam Pilwakot Semarang 2024.
Dirinya bersama Joko Santoso akan menjadikan Kota Semarang sebagai wilayah aglomerasi perkotaan yang padat penduduk, kawasan industri dan perdagangan, infrastruktur yang berkualitas serta memiliki konektivitas antar wilayah.
"Kami ingin menjadikan kota Semarang sebagai kota yang maju, yang mana mampu berdaya saing, tangguh, modern, inovatif, dan berkeadilan dalam menjalankan pemerintahan daerah," ujar CEO Yoyok Sukawi.
Kota metropolitan yang maju dan bermartabat tersebut tentu tetap menujunjung tinggi nilai-nilai integritas, keterbukaan dan responsif sebagai pedoman dalam menjalankan pemerintahan daerah, sehingga terwujudkan masyarakat adil dan makmur.
Dari aspek keberlanjutan, Yoyok Joss ingin menjadikan Semarang sebagai kota yang tangguh, berorintasi pada lingkungan dengan upaya menjaga kelestarian sumber daya alam dan kualitas lingkungan hidup.
Juga akan terus memperhatikan daya dukung dan daya tampung, serta merawat kearifan lokal yang ada sebagai sumber kebijakan pembangunan daerah.
"Semua dijalankan dengan spirit kolaboratif dengan nilai-nilai kebersamaan, spirit gotong royong serta menggabungkan semua energi positif dalam pembangunan Kota Semarang tanpa memandang agama ras dan suku bangsa," beber Yoyok Sukawi.
Sementara Joko Santoso menegaskan tata Kelola pemerintahan berbasis digital juga akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.
"Kami juga ingin mewujudkan Semarang sebagai kota nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur yang berkualitas, layak huni dan berwawasan lingkungan. Juga bagaimana menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kolaboratif," ungkap Joko Joss panggilan karibnya.
Yoyok Joss juga berkomitmen menjamin kebebasan warga dalam menjalankan ibadah, perlindungan kesejahteraan sosial serta hak asasi manusia yang berkeadilan dan juga mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif, kolaboratif, dan terintegrasi.
"Visi dan misi yang kami susun bersama tim ini didasari dengan pemahaman dan menampung aspirasi dari segenap masyarakat Kota Semarang. Pada prinsipnya arah pembangunan lima tahun ke depan dapat mewujudnya Kota Semarang maju bermartabat," beber Joko Joss.
Namun demikian, paslon Yoyok Joss tetap mengaku butuh masukan dari para pakar pembangunan di Kota Semarang agar tercapai kesempurnaan visi misi yang mereka usung.***