Aksi Solidaritas dan Doa Bersama FH Unnes untuk Almarhum Iko Juliant Junior
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk almarhum Iko Juliant Junior pada Senin malam, 2 September 2025

SEMARANG - Ratusan mahasiswa Fakultas Hukum berkumpul dalam acara yang digelar di halaman kampus FH Unnes, Kecamatan Gunungpati itu mulai pukul 19.00 WIB.

Aksi solidaritas ini dimulai dengan doa bersama dan dilanjutkan pembacaan puisi.

Kemudian ratusan mahasiswa menyalakan lilin dan melakukan tabur bunga di sekeliling patung Dewi Themis FH Unnes yang juga terdapat foto almarhum Iko diiringi nyanyian lagu-lagu rohani.

Samuel Samosir, salah satu mahasiswa Unnes mengaku sedih dan kehilangan Iko.

Ia mengaku kenal Iko di organisasi Kerohanian Mahasiswa Kristen (KMK) FH Unnes.

"Aku kenal Iko sejak semester satu, awal masuk dia juga menjadi anggota KMK. Sosoknya baik, periang dan ceria. Dia suka bercanda, melucu dan membuat teman-temannya," terangnya.

"Rasanya kata-kata belasungkawa terlalu sering diucapkan, tapi kehilangan ini benar-benar nyata bagi kami. Kami semua di KMK merasa kehilangan besar," tambahnya.

Ratusan mahasiswa FH Unnes menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk almarhum Iko Juliant Junior di halaman kampus FH Unnes, Selasa (2/9/2025) malam

Ratusan mahasiswa FH Unnes menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk almarhum Iko Juliant Junior di halaman kampus FH Unnes, Selasa (2/9/2025) malam

Sementara Presiden BEM FH Unnes, M Gossan Daffa Majid menerangkan aksi solidaritas ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa atas meninggalnya Iko.

"Ada sekitar 500 mahasiswa, tak hanya dari FH Unnes. Tapi semua mahasiswa dari berbagai kampus Kota Semarang mendoakan mendiang Iko," ucapnya.

Gossan melanjutkan kabar meninggalnya Iko disebut akibat kecelakaan lalu lintas mengejutkan banyak pihak.

Namun, Gossan mengakui belum mengetahui secara detail kecelakaan yang menimpa rekannya tersebut.

"Saya kurang paham apakah itu kecelakaan pribadi atau bagaimana. Tapi yang pasti, dari rumah sakit disebutkan korban lalu lintas," ungkapnya.

Gossan mengaku dinamika yang muncul di publik membuat banyak mahasiswa merasa peristiwa kecelakaan yang menimpa Iko terdapat kejanggalan.

"Kalau yang saya dengar, pihak keluarga kurang sepakat dengan keterangan kecelakaan. Ada beberapa kejanggalan yang dirasa tidak sinkron. Tapi sebisa mungkin keluarga sudah berusaha mengikhlaskan almarhum," sambungnya.

Gossan menyampaikan, pengusutan kasus Iko termasuk langkah hukum sepenuhnya diserahkan kepada Pusat Bantuan Hukum Ikatan Alumni (PBH IKA) FH Unnes. Sementara mahasiswa fokus membangun ruang solidaritas.

"Langkah hukum diserahkan ke PBH IKA FH Unnes yang dimana nanti akan diakomodir mereka semua," jelasnya.***


Anda mungkin juga menyukai