SEMARANG - Berbagai variasi makanan berbahan dasar ikan dibuat para chef berpengalaman dari berbagai hotel dan restoran di Jawa Tengah.
Tak hanya itu Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu juga unjuk kebolehan memasak menu berbahan ikan yaitu Spageti Bola Ikan Lele.
"Hari ini saya ikut meramaikan kegiatan PHRI Vaganza, di mana para Chef dari berbagai hotel ini melakukan inovasi memasak menu ikan," ujar perempuan yang akrab disapa Mbak Ita di sela PHRI Vaganza dan Penutupan Pameran Industri Kreatif.
Mbak Ita, memang punya hobi masak dan urban urban farming, sehingga masakan yang ia buat dibuat dari hasil urban farming dan budidamber. Seperti tomat, wortel dan lele hasil dari budidaya di lahan miliknya.
"Karena memang saya senang memasak dan urban farming, saya memasak masakan kekinian. Membuat spageti bolognese dengan perpaduan bola-bola dari daging lele," ujarnya.
Dengan berbahan dasar ikan lele, mbak Ita membuat bola-bola bakso dengan bumbu bolognese dari tomat.
"Bakso lele ini memenuhi kebutuhan gizi dan saya masukan juga sayur, ada wortel, sayur. Ikan Lele kan juga super food dengan gizi melimpah. Untuk karbohidratnya saya pakai spageti. Atau masyarakat bisa berinovasi pakai mie yang terbuat dari sawi hijau atau bayam. Makanan ini, anak-anak pasti suka tapi tetap terpenuhi gizinya," sebutnya.
Menurut dia, menu-menu variasi dan kekinian seperti ini bisa diimplementasikan orang tua untuk menambah nafsu makan anak. Bahkan bisa jadi upaya pencegahan atau penurunan stunting, sekaligus juga bisa untuk menu makan siang bergizi juga.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita juga melihat langsung proses memasak para Chef saat cooking competition. Mbak Ita bahkan terheran-heran dengan variasi menu olahan ikan dengan platting yang menarik.
"Kreatiff sekali, ternyata ikan apapun kalau dimasak dan diplatting dengan cantik apalagi memiliki rasa nikmat pasti banyak yang mau mencicipinya," kata dia.
Melalui PHRI Vaganza ini, dia berharap PHRI terus menggali potensi para juru masak hotel dan restoran di Jawa Tengah. "Tadi lihat ada kuliner ikan berbagai macam olahan. Kalau kakap, gurami itu biasa namun ada yang menampilkan ikan beong atau ikan yang hanya ada di wilayah Magelang, Kali Progo dan tidak ada di tempat lain. Ini sangat unik. Ternyata masih banyak kekayaan kuliner yang ada di Jawa Tengah yang bisa digali," sebut Mbak Ita.
Melalui PHRI Vaganza ini, lanjut dia, masyarakat juga diajarkan bahwa ada menu sehat, menu bergizi namun bisa diolah tidak hanya konvensional tapi bisa diinovasikan.
Seperti Chef Ifan dari Gradhika Hotel Semarang yang memasak ikan dorang menjadi mangut. "Masak mangut ikan dorang. Kita pakai kuah pedas manis, bersantan gurih. Ciri khasnya kota Semarang. Tapi kita pakainya ikan dorang, bukan ikan Pe (ikan pari) itu," paparnya.
Dia berharap, melalui PHRI Vaganza bisa menciptakan beragam kuliner baru. "Mungkin ciri khas kulinernya bisa di improve agar lebih modern dengan platting yang cantik," katanya.
Chef Chairul Anwar dari Hotel Metro Park View Kota Lama Semarang unjuk kebolehan memasak Bandeng Pesmol.
"Di Jawa Tengah kan terkenalnya olahan bandeng, sehingga saya padukan dengan bumbu khas Sunda Jawa Barat. Tulangnya saya buang, ikan saya fillet kemudian saya roll dengan berbagai rempah," kata Chef Anwar.
Menurut dia, dengan adanya cooking competition ini mengangkat marwah kuliner Indonesia. "Harapannya, bisa sering diadakan, bukan hanya dari berbagai chef yang ada di Semarang, bahkan Jawa Tengah bisa saling berkolaborasi dengan baik," terangnya.
Sementara itu, Dwi Santoso, Chef Sunsetfalls Gardens and Resort Magelang membuat menu masakan Kakap Saos Jimbaran.
"Dari sausnya kita resep Jimbaran sehingga rempah berasa dengan perpaduan rempah.
Harapannya dengan PHRI Vaganza ini pasti bisa memperkenalkan hotel saya dan tentunya masyarakat tahu olahan masakan ikan disini," pungkasnya.*