Sinergi dengan Pemkab Grobogan, Pemprov Jateng Optimalkan Pertolongan dan Pelayanan Korban Banjir

semarangnetwork.com

Selasa, 11 Maret 2025, 07:31

GROBOGAN - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Grobogan fokus memberi pertolongan dan layanan kepada warga terdampak banjir, akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan Sungai Klit

GROBOGAN – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Grobogan fokus memberi pertolongan dan layanan kepada warga terdampak banjir, akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan Sungai Klitih. Hingga hari kedua, Senin (10/3/2025), warga masih bertahan di pengungsian.

Seperti Sriyatun, warga Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug. Dia bersyukur diselamatkan oleh tim relawan. Meski harus ditandu ke pengungsian, ia mengaku senang mendapat tempat nyaman dan aman berlindung di pengungsian GKJ Tempurung Ringinkidul.

Dengan bahasa Jawa, Sriyatun curhat memiliki penyakit jantung lemah dan asam urat. Hal itu membuat dirinya tidak leluasa bergerak.

“Awalnya itu, anak saya bilang tanggul timur sudah longsor ke barat. Lalu belum sempat saya siap-siap, air sudah masuk sampai segini (setinggi dada). Beras saya juga terkena. Saya deg-degan. Namun saya diselamatkan, dengan ditandu,” ungkap perempuan 62 tahun itu.

Dia menyatakan mendapat layanan baik di tempat pengungsian. Selain mendapat asupan makanan, Sriyatun juga memperoleh obat dari petugas kesehatan setempat.

Menurutnya, kejadian banjir besar yang melanda desanya, baru kali ini terjadi. Meskipun, hampir tiap tahun banjir kecil akibat curah hujan tinggi tetap ada.

“Alhamdulillah sehat semua, kemarin dapat obat dari sini bisa sehat. Bantuan obat bagus, makan ya diberikan dari sini, ya telur, ya ayam, dan sayur-sayuran,” tuturnya.

Hal serupa diungkapkan Mustain. Dengan kondisi patah akibat kecelakaan kerja, ia selamat dari banjir, dan mendapat perawatan di pengungsian GKJ Tempurung.

“Saya dievakuasi pakai perahu. Alhamdulillah ditangani dengan baik. Kalau kebutuhan Alhamdulillah dikasih makan, tercukupi. Ya harapannya bisa cepat surut,” ungkapnya.

Kepala Desa Ringinkidul, Muhammad Sodig mengaku, warganya mendapat layanan memuaskan di pengungsian. Selain petugas BPBD dan Tagana, tim kesehatan dari puskesmas setempat juga memberi pertolongan. Sehingga, dari keseluruhan warganya yang terdampak, tidak ada korban jiwa.

Sementara, debit air menurut Sodig, agak menurun menjadi 30 sentimeter, dibanding hari sebelumnya yang mencapai 80 sentimeter.

“Alhamdulillah dari sore kemarin ada BPBD untuk membantu warga. Pagi tadi juga ada dari dokter polisi Polda menangani untuk kesehatannya. BPBD provinsi juga hadir dari semalam, membantu warga kami,” paparnya.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul mengatakan, ada beberapa titik pengungsian di Desa Ringinkidul dan Desa Baturagung. Pengungsi total berjumlah 357 jiwa. Terdiri dari pengungsi di GKJ Tempurung 77 jiwa, Masjid Baitul Makmur Ringinkidul 150 jiwa, Tanggul Sungai Tuntang 100 jiwa dan Balai Desa Baturagung 30 jiwa.

Sementara itu, dapur umum berada pada tiga titik, yakni di Musala Desa Ringinkidul, GKJ Tempurung dan Balai Desa Baturagung. Mereka dipastikan mendapat pasokan logistik berupa makanan, baik untuk mereka yang berpuasa, ataupun tidak.

“Kami mencoba memenuhi apa yang kami bisa. Kalau memang kurang, akan dikoordinasikan dengan lintas sektor, dari Dinsos, Dinkes, hingga CSR dan BNPB. Jadi jangan sampai warga kekurangan, apalagi kondisinya bulan puasa,” tuturnya.

Chomsul memastikan, BPBD Jateng hadir untuk mendukung operasi kemanusiaan tersebut lewat dukungan alat evakuasi, personel, logistik, dan pendampingan bagi Kabupaten Grobogan.

Terkait penanganan tanggul jebol, Chomsul menyebut hal itu kewenangan dari pihak BBWS. Namun demikian, perbaikan masih terkendala akses dan kondisi air di titik tanggul yang jebol di Desa Baturagung, masih deras.

Terpisah, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyampaikan, dia terus memantau perkembangan banjir yang merendam sejumlah daerah di Kabupaten Grobogan. Rencananya, ia akan berkunjung ke daerah bencana tersebut pada Selasa (11/3/2025).

Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah itu menjelaskan, koordinasi dilakukan dengan Kementerian Pekerjaan Umum kaitannya dengan perbaikan tanggul maupun normalisasi. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)