SEMARANGNETWORK.COM – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa penguatan sistem pangan dan peningkatan kualitas lingkungan akan menjadi prioritas utama pembangunan Kota Semarang pada tahun 2026. Hal itu disampaikan saat membuka acara Outlook Ekonomi 2026 di Hotel Khas Semarang, Selasa (9/12), dengan tema “Semarang Tangguh melalui Sistem Pangan dan Ekonomi Hijau yang Berkelanjutan”.
Menurut Agustina, isu lingkungan kini menjadi faktor kunci yang menentukan ketahanan ekonomi kota. Ia menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai tanpa sistem pangan yang kuat serta lingkungan yang stabil dan sehat. Karena itu, Pemkot Semarang menjadikan ketahanan pangan dan kualitas lingkungan sebagai pilar pembangunan dalam RPJMD 2025–2029.
Dalam kesempatan tersebut, Agustina memaparkan alokasi anggaran sebesar Rp700 miliar untuk mendukung program prioritas di tahun 2026. Dari jumlah tersebut, Rp500 miliar difokuskan pada pembangunan dan perbaikan infrastruktur pengendalian banjir serta penataan permukiman yang dinilai masih belum tertata optimal. Sementara sekitar Rp200 miliar dialokasikan untuk ketahanan pangan, termasuk program stabilisasi harga di pasar tradisional.
Agustina juga menyoroti karakter masyarakat Semarang yang adaptif dan kolaboratif sebagai modal besar menuju pembangunan berkelanjutan. Program seperti Pak Rahman dan Kempling Semar menurutnya terbukti efektif dalam menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi. Ia menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan ekonomi hijau dan kota yang lebih resilien.
“Kalau kita mau menjadikan Semarang lebih hijau, itu tidak bisa dilakukan sendiri. Maka semua stakeholder dikumpulkan, mulai dari akademisi, pengusaha, hingga para pelaku dan praktisi,” ujarnya.
Agustina berharap diskusi lintas sektor dalam Outlook Ekonomi dapat memperkuat langkah bersama menuju Semarang yang lebih hijau, inklusif, dan tangguh di tahun 2026. Masukan dari berbagai pemangku kepentingan akan menjadi bahan penting dalam merumuskan teknis kebijakan dan pelaksanaan anggaran tahun depan.
“Bertemunya semua pendapat itu nanti akan menentukan detail teknis dari pelaksanaan anggaran maupun kebijakan di tahun 2026,” tandasnya.
