Pemkot Semarang Turun Tangan! Era Baru PSIS Dimulai di Bawah Manajemen Baru
Pemkot Semarang menegaskan dukungan penuh untuk manajemen baru PSIS Semarang. Sinergi pemerintah, suporter, dan manajemen jadi kunci kebangkitan PSIS di Liga 2.

SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menegaskan komitmen dukungan penuh terhadap kepemimpinan baru PSIS Semarang. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyatakan bahwa Pemkot siap menjadi mitra strategis demi mengembalikan kejayaan klub sepak bola kebanggaan masyarakat ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Pernyataan itu disampaikan dalam audiensi bersama jajaran manajemen PSIS di ruang rapat wali kota, Senin (15/12/2025). Hadir dalam pertemuan tersebut CEO PSIS Datu Nova Fatmawati, Komisaris Fariz Julinar Maurisal, serta Ketua suporter Panser Biru, Wareng.

Menurut Agustina, PSIS bukan sekadar klub sepak bola, melainkan aset bersejarah dan identitas warga Kota Semarang.

“PSIS adalah nama besar dan ikon kota. Dukungan kepada PSIS merupakan amanat masyarakat. Di era kepemimpinan baru ini, kami ingin membangun kembali kepercayaan dan kejayaan PSIS,” ujar Agustina.

Sinergi Tiga Pilar Jadi Kunci Kebangkitan PSIS

Wali Kota menekankan, kebangkitan PSIS hanya dapat terwujud melalui kolaborasi kuat antara tiga pilar utama, yakni manajemen klub, suporter, dan pemerintah daerah.

Pemkot Semarang menyambut positif kepemimpinan Datu Nova, pengusaha asal Semarang yang resmi mengakuisisi saham mayoritas PSIS pada November 2025. Dukungan yang diberikan akan dikemas secara komprehensif, mulai dari fasilitasi perizinan hingga menciptakan iklim kondusif bagi pengelolaan klub profesional.

“Komunikasi dengan semua pihak harus terus dibangun. Tujuannya jelas, menjaga stabilitas, meredakan ketegangan, dan memastikan laga-laga PSIS, khususnya pertandingan kandang di Stadion Jatidiri, berlangsung aman dan lancar,” jelasnya.

Komitmen tersebut disambut baik oleh Panser Biru. Wareng menyampaikan harapan suporter agar PSIS mampu bertahan di Liga 2 sebagai langkah awal kebangkitan.

“Target kami sederhana, PSIS bisa bertahan dulu di Liga 2. Suporter siap mendukung secara sportif dan damai, asalkan komunikasi dengan manajemen berjalan baik,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Agustina mengajak suporter untuk memberikan kepercayaan penuh kepada manajemen baru.

“Energi positif suporter adalah bahan bakar utama tim. Saya berharap Panser Biru bisa terus bersinergi dan mendukung secara positif,” pesannya.

Fokus Pembinaan Jangka Panjang Lewat SSB

Selain target jangka pendek, Pemkot dan manajemen PSIS juga sepakat menyiapkan strategi jangka panjang melalui penguatan pembinaan usia dini. Pengembangan Sekolah Sepak Bola (SSB) di tingkat kelurahan menjadi salah satu prioritas.

“Kita perlu menjawab mengapa minim pemain top nasional yang lahir dari Semarang. Kuncinya ada pada pembinaan sejak usia dini,” tegas Agustina.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan tercipta jalur pembinaan yang berkelanjutan dari SSB menuju tim utama PSIS, sekaligus mengurangi ketergantungan pada perekrutan pemain mahal.

Sementara itu, CEO PSIS Datu Nova Fatmawati menegaskan bahwa manajemen baru mengusung target realistis.

“Prioritas kami saat ini adalah bertahan di Liga 2. Dengan dukungan Pemkot dan suporter, kami optimistis bisa membangun fondasi kuat untuk kebangkitan PSIS di musim-musim berikutnya,” katanya.

Audiensi tersebut ditutup dengan komitmen bersama untuk menjaga komunikasi terbuka dan kolaborasi berkelanjutan, demi mengembalikan PSIS sebagai klub yang menyatukan kebanggaan warga Kota Semarang.


Anda mungkin juga menyukai