Respon Cepat Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tengah Banjir, Layani Ribuan Warga Terdampak
Pemkot Semarang mendirikan dapur umum di tiga kecamatan terdampak banjir — Gayamsari, Pedurungan, dan Genuk — untuk memastikan kebutuhan pangan warga terpenuhi. Wali Kota Agustina Wilujeng pastikan distribusi bantuan berjalan merata dan berkelanjutan.

SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bergerak cepat menanggapi bencana banjir yang masih melanda sejumlah wilayah dengan mendirikan posko dapur umum di tiga kecamatan, yaitu Gayamsari, Pedurungan, dan Genuk. Langkah tanggap darurat ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan pangan warga terdampak banjir tetap terpenuhi.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menjelaskan bahwa pendirian dapur umum menjadi langkah strategis dalam membantu masyarakat yang mengalami kesulitan akibat genangan air yang belum surut.

“Dapur umum ini bertujuan untuk memberikan makanan dan minuman bagi warga yang terdampak. Kami ingin memastikan tidak ada warga yang terlewat dari bantuan pangan,” ujar Agustina, Jumat (31/10).

Sejak pertama kali dibuka pada Kamis (23/10), dapur umum telah melayani lebih dari 1.000 jiwa dengan total nilai bantuan logistik mencapai Rp900 juta. Pelayanan difokuskan untuk seluruh penyintas banjir tanpa terkecuali, melalui kerja sama Dinsos, BPBD, Tagana, dan relawan.

“Tidak boleh ada warga yang tidak terjangkau. Semua harus mendapat bantuan merata,” tegasnya.

Dapur umum menyediakan berbagai menu siap saji dan logistik penting, seperti air mineral, sembako, sayur, tahu, tempe, makanan kaleng, hingga nasi bungkus. Selain itu, tersedia pula bantuan tambahan seperti obat-obatan, perlengkapan bayi dan anak, kebutuhan perempuan, kebutuhan lansia, hingga family kit.

Distribusi makanan dilakukan langsung ke titik-titik banjir menggunakan kendaraan lapangan maupun melalui koordinasi Ketua RT dan RW di wilayah terdampak. Para relawan dan ibu-ibu PKK turut bergotong royong memasak dan menyiapkan hidangan untuk warga.

“Semangat gotong royong ini yang harus dijaga. Masyarakat, relawan, dan pemerintah saling bahu membahu,” kata Agustina.

Selain dukungan dari instansi pemerintah, aksi sosial ini juga mendapatkan bantuan CSR dari berbagai perusahaan swasta dan perhotelan di Kota Semarang.

“Saya tidak menyangka bantuan dari dunia usaha begitu besar. Kolaborasi semacam ini sangat membantu meringankan beban masyarakat,” imbuhnya.

Dapur umum ini beroperasi di lokasi rawan banjir, di antaranya:

  • Kecamatan Gayamsari: Kaligawe, Tambakrejo, Sawah Besar, Siwalan

  • Kecamatan Pedurungan: Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul

  • Kecamatan Genuk: Terboyo Wetan, Trimulyo, Gebangsari, Genuk Sari

Wali Kota memastikan, pelayanan dapur umum akan terus berjalan selama banjir belum surut, dan apabila diperlukan, jangkauannya akan diperluas.

“Kami terus memantau situasi lapangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar penanganan banjir berjalan cepat dan tepat. Saya minta masyarakat tetap jaga kondisi dan semangat, meski dalam situasi sulit,” pungkasnya.


Anda mungkin juga menyukai