SRAGEN — Masyarakat Jawa Tengah menaruh harapan besar terhadap Program Kecamatan Berdaya yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Lapangan Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Kamis (30/11/2025).
Program ini disebut menjadi langkah nyata pemerintah provinsi untuk memberdayakan masyarakat hingga tingkat desa dan memperkuat pelayanan publik di tingkat kecamatan.
Ketua Forum Anak Jawa Tengah, Prajnaputra, mengaku senang dapat hadir langsung dalam pencanangan tersebut.
“Kami berharap besar pada Program Kecamatan Berdaya ini agar bisa memberi kesejahteraan bagi anak-anak di Jawa Tengah,” ujarnya.
Harapan dan Komitmen Pemerintah
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa Program Kecamatan Berdaya bukan sekadar slogan, melainkan harus benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Program ini tidak boleh berhenti di atas kertas. Harus operasional dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Ia menjelaskan, program tersebut menjadi wadah untuk memastikan pembangunan dan pemberdayaan menjangkau seluruh lapisan warga hingga ke akar rumput.
“Pemerataan pembangunan ekonomi harus dimulai dari kecamatan. Pemerintah daerah perlu memahami karakteristik dan potensi wilayahnya,” ujar Luthfi.
Program ini juga merupakan bagian dari strategi Pemprov Jawa Tengah menekan kemiskinan dan memperkuat kemandirian ekonomi lokal, dengan memaksimalkan potensi pertanian, UMKM, serta kelompok masyarakat.
Empat Pilar Kecamatan Berdaya
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan bahwa Program Kecamatan Berdaya dirancang untuk mendekatkan layanan publik dan melindungi kelompok rentan di masyarakat.
Menurutnya, ada empat pilar utama dalam pelaksanaan program tersebut:
-
Pembentukan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA).
-
Pemberdayaan lansia dan penyandang disabilitas.
-
Program Taruna Karya Mandiri atau Kartu Zilenial untuk penguatan generasi muda.
-
Pengembangan sport center sebagai sarana olahraga dan kegiatan sosial masyarakat.
“Kecamatan Berdaya mentransformasi kecamatan menjadi garda terdepan dalam pelayanan publik dan pemberdayaan ekonomi,” jelas Sumarno.
Ia menambahkan, melalui program ini, anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang inklusif, bebas perundungan, dan saling menghargai.
“Tidak ada lagi bullying. Anak-anak harus rukun, rajin belajar, dan membawa Jawa Tengah menjadi lebih maju,” imbuhnya.
Antusiasme Masyarakat dan Forum Anak
Pencanangan program di Sragen dihadiri langsung oleh Gubernur Ahmad Luthfi dan Sekda Sumarno, bersama bupati dan wali kota se-Soloraya, serta ratusan peserta dari berbagai kabupaten/kota, sebagian di antaranya hadir secara daring.
Kehadiran gubernur disambut meriah oleh Forum Anak Jawa Tengah, yang turut menjadi bagian dari inisiatif Kecamatan Berdaya sebagai simbol kolaborasi lintas generasi dalam pembangunan sosial masyarakat.
Program Kecamatan Berdaya diharapkan mampu menjadi simbol pemerataan pembangunan, penguatan layanan publik, serta pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat Jawa Tengah.***
