Gubernur Ahmad Luthfi Luncurkan Rumah Rakyat di 3 Daerah
Gubernur Ahmad Luthfi luncurkan Rumah Rakyat dan aplikasi JNN di 3 daerah. Warga kini bisa melapor 24 jam tanpa harus ke Semarang.

SURAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi resmi meluncurkan Program Rumah Rakyat dan Aplikasi Super Apps Jateng Ngopeni Nglakoni (JNN) di Kantor Cabang Dinas Pendidikan VII, Pasar Kliwon, Surakarta, Kamis (30/10/2025).

Program ini menandai perluasan layanan publik yang lebih dekat dengan masyarakat. Setelah sebelumnya diluncurkan di Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, kini Rumah Rakyat hadir di tiga wilayah eks Bakorwil: Pati, Surakarta, dan Banyumas.

Layanan Aduan Masyarakat 24 Jam

Peluncuran dilakukan bersamaan dengan kegiatan “Gubernur Menyapa” yang digelar serentak di tiga Bakorwil melalui daring. Luthfi menjelaskan, Rumah Rakyat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, aspirasi, atau laporan terkait layanan publik tanpa harus datang ke Semarang.

“Silakan datang. Yang di Solo, Sragen, Karanganyar, Boyolali bisa ke Bakorwil Surakarta. Mengadu apa saja boleh,” ujar Gubernur Luthfi.

Rumah Rakyat difungsikan sebagai pusat pengaduan masyarakat 1x24 jam, di mana setiap laporan wajib ditindaklanjuti oleh perangkat daerah terkait.

“Kita buka selebar-lebarnya. Ini barometer pelayanan kita. Aduan yang masuk harus ditindaklanjuti dalam 24 jam,” tegasnya.

Aplikasi Super Jateng Ngopeni Nglakoni

Selain Rumah Rakyat, Pemprov Jateng juga meluncurkan Aplikasi Super Jateng Ngopeni Nglakoni (JNN). Aplikasi ini merupakan platform digital terintegrasi yang menyediakan kanal pengaduan, informasi publik, serta panggilan darurat 24 jam.

Melalui JNN, masyarakat dapat:

  • Mengajukan laporan atau aduan

  • Memantau status penanganan laporan

  • Berinteraksi dengan petugas

  • Mengakses berbagai layanan publik

Sejak beroperasi Mei 2025, sistem JNN telah mencatat lebih dari 9.300 aduan, dengan sekitar 5.900 laporan sudah terselesaikan.

Budaya “Ngopeni–Nglakoni”

Ahmad Luthfi menegaskan, semangat “Ngopeni–Nglakoni” harus menjadi budaya kerja seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Tengah.

“Pelayanan publik itu bukan cuma administrasi, tapi soal empati. Pemerintah harus hadir, mendengarkan, dan menyelesaikan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan informasi agar masyarakat bisa ikut mengawasi jalannya pemerintahan.

“Masyarakat sekarang bisa ngecek langsung baik anggaran maupun program. Karena birokrasi kita dari masyarakat, untuk masyarakat,” tegasnya.

Program Rumah Rakyat dan JNN dikembangkan secara kolaboratif lintas perangkat daerah dengan dukungan Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah sebagai mitra strategis peningkatan pelayanan publik.

 

“Silakan datang. Rumah kalian di Solo ada di Bakorwil Surakarta, di Pati ada di Bakorwil Pati, dan di Cilacap serta sekitarnya di Banyumas. Pemerintah siap melayani kapan saja,” pungkas Gubernur.


Anda mungkin juga menyukai